jika kita menguap, maka otomatis kelenjar air mata mengeluarkan cairan lebih banyak. Itu terjadi karena pada saat kita menguap, terjadi penutupan kelopak mata disertai tekanan dan ada beberapa otot muka yang bergerak, salah satunya adalah otot-otot yang ada di sekitar mata kita. Gerakan otot ini menyebabkan tekanan pada kelenjar air mata dan menimbulkan gerakan seperti memeras kelopak mata. Akibat dari adanya tekanan dan gerakan ini, secara otomatis kelenjar air mata akan mengakibatkan kelenjar air mata lebih banyak berproduksi dan mensekresikan air mata yang bisa keluar setelah kita menguap. Belum ada jawaban pasti mengapa manusia atau binatang menguap. Selama ini yang kita ketahui adalah bahwa manusia atau binatang menguap karena lelah atau bosan. Tapi tidak ada bukti kuat yang mendukung anggapan ini. Tapi ada penjelasan yang lebih masuk akal tentang hal ini. Kita menguap karena kandungan oksigen dalam paru-paru kita sudah berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa pada saat kita bernafas normal, kita tidak menggunakan paru-paru pada secara penuh. Di dalam paru-paru ada organ yang bernama alveoli, atau kantung udara. Alveoli ini berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke dalam darah dan menyedot karbondioksida untuk kemudian dikeluarkan. Jika alveoli tidak mendapatkan udara segar, dia akan kempis dan paru-paru agak mengeras. Otak kemudian segera bereaksi untuk memerintahkan mulut menguap dan menarik udara (oksigen). Tetapi aspek-aspek tertentu dari menguap tetap merupakan misteri. Janin di dalam rahim, misalnya, juga menguap. Namum belum diketahui apakah memang janin menarik oksigen melalui paru-parunya. Menguap juga tampaknya merupakan gejala sklerosis ganda dengan sebab-sebab yang belum diketahui. artinya waktu kita nangis,ketawa,motong bawang juga keluar air mata kan |
akang jozz
Jumat, 13 Januari 2012
Mengapa Kita Kalo Menguap Keluar Air Mata?
Senin, 09 Januari 2012
tujuan organisasi
TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Fungsi-fungsi tujuan:
1.Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir.
2.Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya.
3.Standart pelaksanaan.
4.Sumber motivasi
5.Dasar rasional pengorganisasian.
Parrow membagi tujuan menjadi :
1.Social goals : Tujuan Kemasyarakatan
2.Output goals : Pelaksanaan fungsi organisasi.
3.System goals Pelaksanaan fungsi organisasi
4.Produk goals : Karakteristik barang yang di buat
5.Derivide goals: Tujuan turunan
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Menurut Peter Drucker
Unsur yang harus ada dalam organisasi :
1.Posisi yang akan di rebut.
2.Produktivitas atau efisiensi.
3.Sumberdaya
4.Provitabilitas
5.Inovasi dan Prestasi
6.Tanggung jawab soslial dan politik
Contoh 3 Jenis Tujuan :
Tujuan primer : Nilai ekonomis yang di berikan pada masyarakat dalam bntuk barang dan jasa.
Tujuan kolateral : Manfaat bagi masyarakat
Tujuan sekunder : Nilai ekonomis dan efektifitas dalam pencapaian.
Minggu, 08 Januari 2012
tugas dan fungsi pemimpin
Tugas dan Fungsi Pemimpin
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZcAQ911_9J5zQV-GoWGXBNWlqZBkEuS1tp3M_Wbp2FLO1pC3I0mwXNzIQYdBt_CNvvjVnOxY61hvDSALcviD2l2KyX1lAAGEzIkUzYYUlw5RKae5GA0qgksmUx3hJH-zm9tOq0LqlexM/s320/Leadership1.jpg)
PENDAHULUAN
Latar BelakangManusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia. Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.
PEMBAHASAN
A. Tugas Pokok KepemimpinanTugas pokok—seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
B. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi kepemimpinan yang hakiki adalah :
- Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
- Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
- Sebagai komunikator yang efektif.
- Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
Fungsi pokok pimpinan adalah:
• Memberikan kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.
• Mengawasi, mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
• Bertindak sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
Fungsi kepemimpinan itu pada pokoknya adalah menjalankan wewenang kepemimpinan, yaitu menyediakan suatu sistem komunikasi, memelihara kesediaan bekerja sama dan menjamin kelancaran serta keutuhan organisasi atau perusahaan.
Fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi kegiatan dan tindakan sebagai berikut:
a. Pengambilan keputusan
b. Pengembangan imajinasi
c. Pendelegasian wewenang kepada bawahan
d. Pengembangan kesetiaan para bawahan
e. Pemrakarsaan, penggiatan dan pengendalian rencana-rencana
f. Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
g. Pelaksanaan keputusan dan pemberian dorongan kepada para pelaksana
h. Pelaksanaan kontrol dan perbaikan kesalahan-kesalahan
i. Pemberian tanda penghargaan kepada bawahan yang berprestasi
j. Pertanggungjawaban semua tindakan
LAPORAN AKHIR PEMBUATAN ALAT PERAGA
ROKET AIR
Sebagai tugas Mata Kuliah
Produksi Media dan Alat Peraga IPA
Dosen Pengampu :
Arif Widiyatmoko, M.Pd
Disusun oleh ;
Parmin (4001409098)
Abdul Muhib (4001409097)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. LATAR BELAKANG 3
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL 3
C. TUJUAN 3
D. MANFAAT 3
BAB II TEKNIK PEMBUATAN 4
A. ALAT DAN BAHAN 4
B. CARA PEMBUATAN 5
C. CARA KERJA ALAT 7
D. KONSEP IPA 8
E. FUNGSI ALAT 9
BAB III PENUTUP 10
A. SIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak hal baik siswa, guru, masyarakat, pemerintah, maupun yang lainnya. Salah satunya adalah bagaimana keberhasilan siswa dalam pelajaran IPA terutama dalam pemahaman konsep melalui kinerja IPA.
Di Sekolah sudah diperkenalkan beberapa konsep IPA walaupun masih sederhana dan terbatas sesuai dengan tingkatan perkembangan siswa. Untuk menumbuhkan kreativitas, siswa diberi tugas membuat atau merancang alat percobaan yang sederhana.
B. Alasan Pemilihan Judul
Alasan pemilihan judul adalah sebagai berikut :
a. Rancangan dan proses pembuatannya tidak begitu rumit.
b. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan roket air sederhana banyak tersedia, sehingga mudah dalam proses pembuatannya.
C. Tujuan
Dalam pembuatan Roket Air Sederhana ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan antara beberapa konsep IPA dengan roket air sederhana.
2. Untuk membuktikan kebenaran beberapa konsep IPA dalam roket air sederhana.
D. Manfaat
Manfaat pembuatan Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang kinerja IPA khususnya dan ilmu yang lain pada umumnya.
2. Sebagai alat kinerja atau alat peraga dalam pembelajaran IPA.
BAB II
TEKNIK PEMBUATAN
A. Alat Dan Bahan
Dalam desain Roket Air Sederhana, ada tiga bagian penting yang perlu diketahui sehingga alat dan bahan pun dipisahkan menurut bagiannya.
1. Roket Botol
Alat:
Isolasi besar, gunting, cutter, pensil/balpoint, penggaris
Bahan :
a. Botol minuman bekas berukuran besar dari plastik.
b. Sebuah pemberat (baut dan potongan kertas)
c. Kertas atau plastik penutup 1 lembar.
d. Kertas emas 1 lembar
e. Air
2. Sistem peluncur
Alat : Pisau atau bor, lem paralon, gergaji besi, obeng
Bahan :
a. Pipa pralon ½ inch, panjang 50 cm.
b. Kabel tis ukuran 15 cm, 10 buah sebagai pengunci
c. Sok 1¼ inch, 1 buah sebagai penjepit/pematik kabel tis
d. Klem besi 1 buah
e. T pralon ½ inchi, 1 buah
f. Stop kran ½ inchi, 1 buah
g. Sok drat luar ½ inchi
h. Dop/penutup pralon drat dalam, 1 buah dilubangi
i. Dop sepeda motor dimasukkan ke dalam dop pralon dan dibaut
j. Lakban hitam secukupnya
3. Dudukan Roket
Alat : Gergaji besi
Bahan :
a. Pipa paralon ½ inch, panjang 70 cm.
b. L penyambung pipa, 4 buah.
c. T ½ inchi, 3 buah
d. lem pipa
4. Rincian harga dan biaya alat dan bahan yang dibeli :
No Alat/bahan Jumlah Harga satuan(Rp) Total (Rp)
1 Pipa 2 m - 4000
2 T 4 1500 6000
3 L 4 1000 4000
4 Sok drat 1 1000 1000
5 Dop pipa 1 1000 1000
6 Sok besar 1 1500 1500
7 Lem pipa 1 7000 7000
8 Stop kran 1 6000 6000
9 Kabel tis 10 500 5000
10 Klem besi 1 500 500
11 Kertas asturo 1 lembar 1500 1500
12 Kertas emas 1 500 500
13 Solasi besar 1 6000 6000
Jumlah Rp 44.000,-
Ket. Untuk bahan dan alat lain tidak dimasukkan karena telah tersedia
B. Cara Pembuatan
Untuk lebih lengkapnya akan disertai gambar-gambar yang berkaitan dengan masing-masing sistem di atas.
1. Roket Botol
a. Lapisi badan botol dengan kertas asturo.
b. Buatlah tiga buah sirip dari karton dengan ukuran yang proposional dan sama besarnya.
c. Di bagian ujung botol yang lain pasanglah pemberat misalnya baut dan potongan kertas
d. Tutuplah bagian tersebut dengan menggunakan penutup dari kertas kardus atau plastik yang dibuat runcing atau berbentuk karucut dan dilapisi kertas emas.
2. Peluncur
a. Mengambil kira-kira 60 cm pipa ½ inchi dipotong 5 cm 2 buah, 10 cm 2 buah, 30 cm 1 buah.
b. Susun dan sambungkan T, stop kran, sok drat luar beserta dop dengan menggunakan lem pipa seperti pada gambar
c. Pipa peluncur dengan panjang 30 cm salah satu ujung dibesarkan seperti sambungan pipa.
d. Pasang kabel tis yang telah dilekatkan lakban pada pipa peluncur dengan menggunakan klem dekat pangkal pipa secara melingkar.
e. Masukan pipa pemantik yang telah diberi tali penarik pada bagian bawah ke dalam pipa peluncur.
3. Dudukan Roket
a. Buat potongan pipa 10 cm 6 buah
b. Empat pipa masing masing dipasang L pada salah satu ujungnya, ujung yang satu disambungkan ke T. berarti ada 2 sambungan T.
c. 2 pipa lagi dihubungkan dengan T, kemudian dipasang pada kedua T yang terdahulu.
d. Hadapkan T yang tengah ke atas sebagai dudukan roket.
C. Cara Kerja Alat
Cara kerja Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :
a. Isi roket botol dengan air kurang lebih seperempatnya
b. Pasang botol pada peluncur
c. Kunci dengan pengunci kabel tis dan pasang pipa pemantiknya
d. Pompalah roket melalui dop dengan tekanan yang maksimal
e. Setelah udara dalam roket penuh tekanan, tariklah tali pipa pemantik dengan cepat, maka air dan udara akan keluar melalui roket, akibatnya roket terdorong dan meluncur ke angkasa
D. Konsep IPA
Beberapa konsep IPA yang ada dalam roket air sederhana adalah sebagai berikut :
1. Sangat berhubungan dengan konsep materi fluida
2. Udara memiliki tekanan
Udara yang dipompakan ke dalam botol mengakibatkan botol semakin keras. Hal ini berarti udara memiliki tekanan. Semakin banyak udara yang kita pompakan ke dalam botol semakin besar pula tekanan yang diterima botol tersebut, sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang diterimanya. Hukum Boyle :”tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya, asalkan suhu gas tetap besarnya an tekanan gas tidak terlalu besar.” Persamannya : p = C/V
3. Udara menempati ruang
Udara yang dipompakan ke dalam botol membuat botol sedikit mengembang dan menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
4. Perubahan Energi
Energi potensial → energi gerak → energi potensial gravitasi → energi gerak.
Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi potensial. Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini diubah menjadi energi gerak, sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini akan diubah lagi menjadi energi potensial grafitasi sehingga roket mencapai tempat paling tinggi. Ketika roket turun, energi potensial grafitasi diubah lagi menjadi energi gerak.
5. Gaya Gesek
Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk memperkecil gaya gesek dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek yang besar akan menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih kecil menjadikan roket meluncur dengan mudah.
6. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya gravitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke bawah karena adanya gaya grafitasi bumi.
7. Mempelajari GLBB (gerak vertikal ke atas, gerak jatuh bebas, gerak parabola)
Dengan mengukur waktu selama di udara kita dapat mengetahui berapa kecepatan roket saat diluncurkan dan sesaat sebelum menyentuh tanah. Ketika roket diluncurkan vertikal ke atas terjadi gerak vertikal ke atas sekaligus gerak jatuh bebas. Dari perhitungan waktu saat di udara dapat diketahui kecepatan roket saat diluncurkan ke atas dan juga kecepatan roket saat akan menyentuh tanah kembali.
v saat diluncurkan ke atas = v saat akan menyentuh tanah = ½gt.
Ketinggian maksimal roket juga dapat dihitung. y = ¼gt2. Pada gerak parabola pun kita dapat mengetahui beberapa konsep dan persamaan yang ada di dalamnya.
8. Gaya aksi reaksi.
Adanya gaya dorong ke bawah oleh air, menyebabkan roket terdorong ke atas (Hukum III Newton)
Faksi = Freaksi
E. Fungsi Alat
1. Sebagai media pembelajaran siswa
2. Sebagai sarana olah kekreatifan siswa
3. Media hiburan dengan nuansa edukasi
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan tersebut di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Roket Air Sederhana dapat meluncur dengan baik di udara.
2. Roket Air Sederhana dapat menambah pengetahuan dan sebagai pembuktian kebenaran beberapa konsep IPA.
3. Roket Air Sederhana dapat digunakan sebagai salah satu alat kinerja atau alat peraga dalam pembelajaran IPA di sekolah. Selain mudah cara membuatnya, alat dan bahan-bahannya banyak terdapat di sekitar lingkungan kita, sehingga menumbuhkan kreativitas dan pelajaran IPA pun mudah dimengerti dan dipahami.
4. Roket Air Sederhana dapat menjadi inspirasi masa depan untuk kemajuan teknologi di Indonesia tentang peluncuran roket ke luar angkasa, sehingga negara Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara maju.
B. Saran
Bahan yang digunakan dalam pembuatan roket air sederhana sebaiknya dari bahan yang bervariasi, agar tidak membosankan. Untuk menumbuhkan kreativitas siswa, sebaiknya diadakan sejenis perlombaan alat peraga karya siswa, salah satunya adalah pembuatan roket air. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2010/01/Panduan-Roket-Air.pdf
http:/kuasajaib.wordpress.com/2010/02/15/membuat-mainan-roket-air
http:/diagmatronics.wordpress.com/2010/.../persiapan-pembuatan-roket-air
http:/hakteknas.ristek.go.id/.../Panduan%20Pembuatan%20Roket%20Air.pdf
Nyoman Kertiasa.2000. Fisika 1 Untuk SMA, Depdiknas, Jakarta
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
ROKET AIR
Sebagai tugas Mata Kuliah
Produksi Media dan Alat Peraga IPA
Dosen Pengampu :
Arif Widiyatmoko, M.Pd
Disusun oleh ;
Parmin (4001409098)
Abdul Muhib (4001409097)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. LATAR BELAKANG 3
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL 3
C. TUJUAN 3
D. MANFAAT 3
BAB II TEKNIK PEMBUATAN 4
A. ALAT DAN BAHAN 4
B. CARA PEMBUATAN 5
C. CARA KERJA ALAT 7
D. KONSEP IPA 8
E. FUNGSI ALAT 9
BAB III PENUTUP 10
A. SIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh banyak hal baik siswa, guru, masyarakat, pemerintah, maupun yang lainnya. Salah satunya adalah bagaimana keberhasilan siswa dalam pelajaran IPA terutama dalam pemahaman konsep melalui kinerja IPA.
Di Sekolah sudah diperkenalkan beberapa konsep IPA walaupun masih sederhana dan terbatas sesuai dengan tingkatan perkembangan siswa. Untuk menumbuhkan kreativitas, siswa diberi tugas membuat atau merancang alat percobaan yang sederhana.
B. Alasan Pemilihan Judul
Alasan pemilihan judul adalah sebagai berikut :
a. Rancangan dan proses pembuatannya tidak begitu rumit.
b. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan roket air sederhana banyak tersedia, sehingga mudah dalam proses pembuatannya.
C. Tujuan
Dalam pembuatan Roket Air Sederhana ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan antara beberapa konsep IPA dengan roket air sederhana.
2. Untuk membuktikan kebenaran beberapa konsep IPA dalam roket air sederhana.
D. Manfaat
Manfaat pembuatan Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang kinerja IPA khususnya dan ilmu yang lain pada umumnya.
2. Sebagai alat kinerja atau alat peraga dalam pembelajaran IPA.
BAB II
TEKNIK PEMBUATAN
A. Alat Dan Bahan
Dalam desain Roket Air Sederhana, ada tiga bagian penting yang perlu diketahui sehingga alat dan bahan pun dipisahkan menurut bagiannya.
1. Roket Botol
Alat:
Isolasi besar, gunting, cutter, pensil/balpoint, penggaris
Bahan :
a. Botol minuman bekas berukuran besar dari plastik.
b. Sebuah pemberat (baut dan potongan kertas)
c. Kertas atau plastik penutup 1 lembar.
d. Kertas emas 1 lembar
e. Air
2. Sistem peluncur
Alat : Pisau atau bor, lem paralon, gergaji besi, obeng
Bahan :
a. Pipa pralon ½ inch, panjang 50 cm.
b. Kabel tis ukuran 15 cm, 10 buah sebagai pengunci
c. Sok 1¼ inch, 1 buah sebagai penjepit/pematik kabel tis
d. Klem besi 1 buah
e. T pralon ½ inchi, 1 buah
f. Stop kran ½ inchi, 1 buah
g. Sok drat luar ½ inchi
h. Dop/penutup pralon drat dalam, 1 buah dilubangi
i. Dop sepeda motor dimasukkan ke dalam dop pralon dan dibaut
j. Lakban hitam secukupnya
3. Dudukan Roket
Alat : Gergaji besi
Bahan :
a. Pipa paralon ½ inch, panjang 70 cm.
b. L penyambung pipa, 4 buah.
c. T ½ inchi, 3 buah
d. lem pipa
4. Rincian harga dan biaya alat dan bahan yang dibeli :
No Alat/bahan Jumlah Harga satuan(Rp) Total (Rp)
1 Pipa 2 m - 4000
2 T 4 1500 6000
3 L 4 1000 4000
4 Sok drat 1 1000 1000
5 Dop pipa 1 1000 1000
6 Sok besar 1 1500 1500
7 Lem pipa 1 7000 7000
8 Stop kran 1 6000 6000
9 Kabel tis 10 500 5000
10 Klem besi 1 500 500
11 Kertas asturo 1 lembar 1500 1500
12 Kertas emas 1 500 500
13 Solasi besar 1 6000 6000
Jumlah Rp 44.000,-
Ket. Untuk bahan dan alat lain tidak dimasukkan karena telah tersedia
B. Cara Pembuatan
Untuk lebih lengkapnya akan disertai gambar-gambar yang berkaitan dengan masing-masing sistem di atas.
1. Roket Botol
a. Lapisi badan botol dengan kertas asturo.
b. Buatlah tiga buah sirip dari karton dengan ukuran yang proposional dan sama besarnya.
c. Di bagian ujung botol yang lain pasanglah pemberat misalnya baut dan potongan kertas
d. Tutuplah bagian tersebut dengan menggunakan penutup dari kertas kardus atau plastik yang dibuat runcing atau berbentuk karucut dan dilapisi kertas emas.
2. Peluncur
a. Mengambil kira-kira 60 cm pipa ½ inchi dipotong 5 cm 2 buah, 10 cm 2 buah, 30 cm 1 buah.
b. Susun dan sambungkan T, stop kran, sok drat luar beserta dop dengan menggunakan lem pipa seperti pada gambar
c. Pipa peluncur dengan panjang 30 cm salah satu ujung dibesarkan seperti sambungan pipa.
d. Pasang kabel tis yang telah dilekatkan lakban pada pipa peluncur dengan menggunakan klem dekat pangkal pipa secara melingkar.
e. Masukan pipa pemantik yang telah diberi tali penarik pada bagian bawah ke dalam pipa peluncur.
3. Dudukan Roket
a. Buat potongan pipa 10 cm 6 buah
b. Empat pipa masing masing dipasang L pada salah satu ujungnya, ujung yang satu disambungkan ke T. berarti ada 2 sambungan T.
c. 2 pipa lagi dihubungkan dengan T, kemudian dipasang pada kedua T yang terdahulu.
d. Hadapkan T yang tengah ke atas sebagai dudukan roket.
C. Cara Kerja Alat
Cara kerja Roket Air Sederhana ini adalah sebagai berikut :
a. Isi roket botol dengan air kurang lebih seperempatnya
b. Pasang botol pada peluncur
c. Kunci dengan pengunci kabel tis dan pasang pipa pemantiknya
d. Pompalah roket melalui dop dengan tekanan yang maksimal
e. Setelah udara dalam roket penuh tekanan, tariklah tali pipa pemantik dengan cepat, maka air dan udara akan keluar melalui roket, akibatnya roket terdorong dan meluncur ke angkasa
D. Konsep IPA
Beberapa konsep IPA yang ada dalam roket air sederhana adalah sebagai berikut :
1. Sangat berhubungan dengan konsep materi fluida
2. Udara memiliki tekanan
Udara yang dipompakan ke dalam botol mengakibatkan botol semakin keras. Hal ini berarti udara memiliki tekanan. Semakin banyak udara yang kita pompakan ke dalam botol semakin besar pula tekanan yang diterima botol tersebut, sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang diterimanya. Hukum Boyle :”tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya, asalkan suhu gas tetap besarnya an tekanan gas tidak terlalu besar.” Persamannya : p = C/V
3. Udara menempati ruang
Udara yang dipompakan ke dalam botol membuat botol sedikit mengembang dan menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
4. Perubahan Energi
Energi potensial → energi gerak → energi potensial gravitasi → energi gerak.
Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi potensial. Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini diubah menjadi energi gerak, sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini akan diubah lagi menjadi energi potensial grafitasi sehingga roket mencapai tempat paling tinggi. Ketika roket turun, energi potensial grafitasi diubah lagi menjadi energi gerak.
5. Gaya Gesek
Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk memperkecil gaya gesek dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek yang besar akan menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih kecil menjadikan roket meluncur dengan mudah.
6. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya gravitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke bawah karena adanya gaya grafitasi bumi.
7. Mempelajari GLBB (gerak vertikal ke atas, gerak jatuh bebas, gerak parabola)
Dengan mengukur waktu selama di udara kita dapat mengetahui berapa kecepatan roket saat diluncurkan dan sesaat sebelum menyentuh tanah. Ketika roket diluncurkan vertikal ke atas terjadi gerak vertikal ke atas sekaligus gerak jatuh bebas. Dari perhitungan waktu saat di udara dapat diketahui kecepatan roket saat diluncurkan ke atas dan juga kecepatan roket saat akan menyentuh tanah kembali.
v saat diluncurkan ke atas = v saat akan menyentuh tanah = ½gt.
Ketinggian maksimal roket juga dapat dihitung. y = ¼gt2. Pada gerak parabola pun kita dapat mengetahui beberapa konsep dan persamaan yang ada di dalamnya.
8. Gaya aksi reaksi.
Adanya gaya dorong ke bawah oleh air, menyebabkan roket terdorong ke atas (Hukum III Newton)
Faksi = Freaksi
E. Fungsi Alat
1. Sebagai media pembelajaran siswa
2. Sebagai sarana olah kekreatifan siswa
3. Media hiburan dengan nuansa edukasi
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan tersebut di atas dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Roket Air Sederhana dapat meluncur dengan baik di udara.
2. Roket Air Sederhana dapat menambah pengetahuan dan sebagai pembuktian kebenaran beberapa konsep IPA.
3. Roket Air Sederhana dapat digunakan sebagai salah satu alat kinerja atau alat peraga dalam pembelajaran IPA di sekolah. Selain mudah cara membuatnya, alat dan bahan-bahannya banyak terdapat di sekitar lingkungan kita, sehingga menumbuhkan kreativitas dan pelajaran IPA pun mudah dimengerti dan dipahami.
4. Roket Air Sederhana dapat menjadi inspirasi masa depan untuk kemajuan teknologi di Indonesia tentang peluncuran roket ke luar angkasa, sehingga negara Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara maju.
B. Saran
Bahan yang digunakan dalam pembuatan roket air sederhana sebaiknya dari bahan yang bervariasi, agar tidak membosankan. Untuk menumbuhkan kreativitas siswa, sebaiknya diadakan sejenis perlombaan alat peraga karya siswa, salah satunya adalah pembuatan roket air. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2010/01/Panduan-Roket-Air.pdf
http:/kuasajaib.wordpress.com/2010/02/15/membuat-mainan-roket-air
http:/diagmatronics.wordpress.com/2010/.../persiapan-pembuatan-roket-air
http:/hakteknas.ristek.go.id/.../Panduan%20Pembuatan%20Roket%20Air.pdf
Nyoman Kertiasa.2000. Fisika 1 Untuk SMA, Depdiknas, Jakarta
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Langganan:
Postingan (Atom)